Jumat, 14 Juni 2013

BAB I
PENDAHULUAN
INTRODUCTION
1.1       Latar Belakang
v  Zenobia Barlow dan Michael K.Batu
            Pusat Ecoliteracy berlokasi di Berkeley. California Penawarannya termasuk buku, pedoman pengajaran. seminar pengembangan profesional, akademi kepemimpinan ainabilitysust, Keynote presentasi dan jasa konsultasi. Pusat ini didirikan pada tahun 1995 oleh Peter Buckley, DavidW.Orr dan GayIloag laid untuk bergabung dengan mereka untuk membuat papan CEL itu.
Ketika dewan CEL bertemu untuk pertama kalinya, dalam perjalanan satu jam bicara itu  mengidentifikasi sebagian besar elemen yang masih memandu pekerjaan Center. Fritjof iklanvocated mengajar pengetahuan dan sistem  ekologi pemikiran yang memandang fenomena sebagai keseluruhan dari pada bagian dan menekankan hubungan, Gay menunjukkan kebutuhan atau kepemimpinan dengan Learvisi dan pengakuan bahwa perubahan adalah sebuah proses organik terjadi konteks seluruh sekolah, dan Daud menekankan pemahaman pola fisik dan biologis dan kearifan budaya dari tempat-tempat tertentu.
Para reformis ini mengakui bahwa chievement. Tergantung sebanyak pada vitalitas dan kesehatan seluruh menyisihkan sekolah seperti pada pemilihan buku teks, sertifikasi kurikulum, atau materi pelajaran. Gerakan reformasi sekolah selaras dengan keinginan kita untuk menerapkan apa yang dikatakan tentang kepemimpinan dan perubahan sistem. Para pendukung reformasi sekolah sistemik menyerukan hanya pergeseran-dari seperti pengambilan keputusan untuk kepemimpinan bersama, dari melihat guru sebagai ahli untuk melihat mereka sebagai fasilitator.
            Pusat ini dimulai dengan mengeksplorasi cara-cara di mana pendekatan sistem dapat menyediakan lahan subur untuk mengajar pemahaman ekologi. Upaya awalnya digunakan pada percobaan di sekolah dan dialog dengan para pemimpin dalam reformasi sekolah.terinspirasi kreatf, dan memberikan konteks untuk mengajar pengetahuan dan sistem ekologi berpikir untuk tim pendidik.
Ada beberapa yang  menyebabkan perubahan berkelanjutan di bidang pendidikan yaitu sebagai berikut :
1. Berfungsi sebagai seluruh masyarakat
2. Mengungkapkan semangat reformasi sekolah sistemik,dan telah berkomitmen untuk mengajar pengetahuan ekologi melalui pembelajaran berbasis proyek terkait dengan tempat-tempat tertentu (CEL merawat untuk termasuk situs sekolah di perkotaan, pinggiran kota, dan masyarakat pedesaan). Perubahan kelembagaan berkelanjutan dalam pendidikan publik dapat mengambil satu dekade atau catatan, namun lingkungan di mana perubahan terjadi adalah cairan dan dinamis. Kami segera menyadari bahwa untuk menjadi agen perubahan yang efektif kita perlu oper geseranges it di antara level berbeda dari skala dalam sistem-dari sekolah ividual ke kabupaten dan kemudian kemasyarakat sekitar.
Dengan  proyek kini diuraikan dalam buku ini tidak menghasilkan langkah-demi langkah petunjuk untuk mereplikasi mereka. Kami telah menemukan bahwa program yang sukses tidak selalu cukup, melainkan bermigrasi. Sebagai pendidik, orang tua dan activisis masyarakat yang menginspirasi mereka untuk mencari solusi yang memecahkan pola dalam situasi mereka sendiri.
Pendekatan CEL tentang membangun jaringan mengilhami migrasi strategi program. Untuk pembaca terinspirasi oleh cerita-cerita di sini yaitu, bagian Sumber Daya buku ini menyediakan rinci dalam.kebijaksanaan masyarakat adat satu landasan yang sangat berharga untuk pekerjaan CEL itu,seperti juga terinspirasi organisasi buku ini.Visi, diwakili oleh tulisan-tulisan di Bagian I.mengambil pandangan panjang menjadi sependapat dengan apa yang mungkin dibandingkan dengan praktis aspek bagaimana menuju ke sana di Bagian II, adalah perspektif yang bersangkutan dengan cara hidup tradisional yang terancam oleh apa yang disebut kemajuan dan pembangunan.
Dalam buku ini kami telah menemukan empat perspektif untuk beberapa alasan. Pertama, kami ingin menghormati Jeannette dan mengakui betapa mereka telah membentuk persepsi CEL tentang pendidikan untuk masyarakat yang berkelanjutan. Kedua, kita mengakui pendekatan pengambilan keputusan ini sebagai representasi indah menyadari dan berguna. Selanjutnya, pengakuan bahwa masyarakat belum benar-benar meneliti masalah sampai dianggap sudah keempat perspektif dan bahwa upaya yang mungkin akan pendiri kecuali membahas keprihatinan semua empat adalah salah satu supaya, dan sekaligus terdalam.
Perspektif ini, tentu saja konstruksi, alat-alat konseptual untuk membantu kita mengingat untuk berpikir dalam hal seluruh sistem. Dan mereka juga memberikan inspirasi visi keragaman dan saling ketergantungan yang menjaga seluruh sistem yang sehat dan tangguh dan yang memungkinkan masyarakat yang berkelanjutan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Revolusi Langkah-Langkah Pada Membangun Iklim untuk Perubahan
            Wawancara dengan Neil Smith, Mantan Kepala Martin Luther King Middle School, Berkeley, California
Leslie Comnes
Alasan bahwa lembaga melakukan perubahan adalah perlunya membangun hubungan. Meskipun saat itu sering tidak diperhitungkan baik buruknya dan dipandang sebelah mata oleh mereka yang ingin mendapatkan perubahan tanpa adanya kerja keras dalam membangun hubungan itu. Wawancara ini mengisi beberapa kekosongan penting. Ketika Neil Smith datang ke Martin Luther King di tahun 1989. Lima tahun sebelum pertemuannya dengan Alice Waters, ia tiba-tiba berhenti di sekolah demolarisasi yang telah beberapa kali berganti kepala sekolah. Disiplin adalah permasalahan besar disekolah ini. Smith menjelaskan bagaimana ia mendapatkan kepercayaan sekolah untuk membangun hubungan dan komunitas sekolah untuk tahap perubahan. Jika kita bekerja sama dan menetapkan tujuan untuk membangun perubahan sikap bagi para siswa dan guru di lingkungan sekolah itu, dan memiliki pengetahuan tentang itu, kita bisa mengubah sekolah.
Sebagai cara untuk membantu guru merasa didukung. Salah satu tujuan pertama adalah untuk mendapatkan disiplin siswa secara langsung. Aku berharap mereka tidak akan pernah meyerah dan juga diharapkan bahwa pada akhir tahun kita bisa membuat perubahan disiplin yang lebih baik.
Dengan komite revolusioner di sekolah. Panitia menjadi bagian dari serat sekolah, tampaknya bahwa ketika staf merasakan lebih banyak masalah, lebih banyak orang menghadiri komite revolusioner dan ketika semuanya berjalan lancer sedikit orang yag datang. Namun hal ini dapat memperlambat perubahan, ketidakpuasan dengan status sering memacu orang untuk bergerak lebih cepat dalam perubahan. Salah satu ide yang bisa memberikan dampak positif iklim sekolah dan kurikulum sekolah masuk itu tampaknya membuat banyak pemikiran bagi saya.
            Sebagai seseorang yang berpendidikan, kita tahu bahwa banyak ide besar datang secara bersamaan. Berpikir bahwa seseorang telah menemukan ide dalam langkah-langkah yang kebanyakan orang bisa bayangkan. Jadi anda membangun kesuksesan anda sendiri. Kesuksesan tidak langsung di dapat sebelum ada usaha dan pembelajaran ke langkah berikutnya.
Berbicara tentang membangun kesuksesan, ketika kita mengeluarkan gagasan atau ide,orang bisa membayangkan bahwa perubahan adalah factor penting dalam membangun sebuah kesuksesan. Sebuah kunci untuk membangun perubahan menuju pada kesuksesan ialah tidak memaksa orang untuk melakukan sesuatu yang mereka tidak ingin lakukan.
Dukungan yang telah diberikan guru untuk proyek perubahan moral dan sikap siswa ini sangat mengesankan. Seperti memastikan bahwa tugas  guru mengelola sekolah.di sekolah lain guru mencoba untuk menjalankan peraturan sekolah di samping tugas mengajar mereka.
Anda harus membandingkan perubahan untuk setiap sumber daya yang baik lainnya yang anda miliki di sekolah, seperti laboratorium computer, misalnya lab computer menjadi lebih sukses dan lebih baik digunakan ketika ada seorang teknisi computer dan meginstruksikan di laboratorium. Dengan dukungan ini guru memiliki seseorang untuk membantu merek untuk mrencanakan pelajaran, mengatur hal-hal secara langsung, dan memecahkan masalah. 

2.2       Konteks Dalam Pembelajaran       
Program pembentukan dan pengembangan kurikulum dapat efektif apabila bergantung dan membentuk koordinasi dengan para guru dan para staff yang baik bertugas sebagai fasilitas maupun sebagai penentu pengambil keputusan yang diambil secara demokrasi sesuai dengan adanya reformasi yang dipandang positif.          
            Menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman aman, serta sehat dibangun taman-taman, lapangan bisbol dalam upaya memberikan kepada anak didik agar mempunyai semangat belajar, gembira dalam belajar dan berlaku baik disekolah. Adanya kelengkapan sarana dan prasarana disekolah untuk memberdayakan dan mengembangkan bakat dan ide-ide para pelajar perlu adanya wadah dan sarana studyclub (kelompok belajar) disekolah.
            Dengan adanya kelompok belajar ini akan melatih pelajar untuk belajar berfikir selama 95 menit dan akhirnya akan terbiasa dan sudah menjadi kebiasaan belajar dan itu merupakan suatu budaya yang tumbuh dan berkembang dilingkungan sekolah-sekolah yang sangat positif bagi para pelajar dan pengajarnya sesuai dengan adanya reformasi.
            Adanya reformasi sekolah mengadakan penyesuaian yang baik secara kualitas maupun kuantitas dikalangan sekolah menengah, yang berperan dan bertanggung jawab sangat ditentukan oleh para guru baik sebagai pengajar maupun pendidik agar tercipta menghasilkan anak didik yang berkulitas.
            Upaya memajukan anak didik diadakan belajar tambahan sebagai langkah untuk meningkatkan dan mengajukan baik pelajar maupun pengajar.
            Untuk meningkatkan sarana pendidikan perlu adanya pembangunan dengan menggunakan lahan yang ada disekolah. Dalam pembangunannya membutuhkan pembiayaan dengan mengadakan musyawarah untuk mencari dana baik dilingkungan sekolah maupun luar sekolah agar pembangunan ini dapat berjalan yang sesuai kemampuan yang ada dan kekurangannya diusahakan mencari dukungan dari pihak luar.
            Partisipasi guru yang memberiakn dukungan penuh dan peningkatan sarana dan prasarana sekolah dilingkungannya sangat memberikan sisi positif yang besar bagi pasa pelajar, karea ini akan menarik anak-anak untuk belajar dan akan menyadari pentingnya membaca buku sebagai proses belajar yang baik.
            Anak didik ada yang mengalami penurunan dalam semangat belajar akan berdampak turunnya prestasi. Jika anak didik mempunyai semangat yang tinggi maka siswa akan berprestasi yang baik. 
            Upaya perubahan pendidikan yang sangat menentukan sekolah-sekolah yang mengadakan penyesuaian dengan pengembangan dan perkembangan yang ada dilingkungannya melalui perubahan kurikulum sekolah. Proses perubahan kurikulum yang sangat perlu diperhatikan kepentingan dan kebutuhannya saat ini yang sedang berkembang dilingkungan pendidikan agar sejalan dan seimbang dengan kebutuhan zaman. Semua ini akan berdampak positif bagi pelajar maupun pengajar sekolah itu sendiri.
            Dilingkungan sekolah yang baik dan sehat agar melatih anak didiknya belajar dan memakan-makanan yang sehat seperti memakan sayuran-sayuran den agar peserta didik  terbiasa dan cinta makanan yang sehat yang berasal dari alam.
            Untuk melatih siswa agar peduli dengan lingkungannya diadakan kerja bakti terhadap lingkungan, sehingga menyadari pentingnya lingkungan itu dijagadan dirawat untuk kepentingan baik masyarakat maupun lingkungan itu sendiri akan sangat menggantungkan semuanya apabila lingkungan bersih, terjaga dan terawat.
            Melalui dunia pendidikan baik dikampus maupun disekolah akan memberikan pola piikir anak yang tadinya tidak mengenal dan mengerti akan menjadi tahu, dan mengerti baik itu dilihat dari pendidikan  sebagai art/seni, maupun sains ilmu dua-duanya saling keterkaitan yang sangat untuk memuat pelajar menjadi pintar dan berkualitas yang cukup baik apabila kesemuanya ini dijalankan dilingkungan sekolah-sekolah yang sarana dan prasarana lingkungannya cukup baik.

2.3       Kepemimpinan dan Komunitas belajar (kelompok)        
Sebuah organisasi dimana anggotanya mengembangkan kapasitasnya secara terus menerus untuk mencapai hasil yang diinginkan, mendorong pola berpikir yang baru dan luas, dan terus belajar bagaimana belajar bersama-sama. Sekolah multiras dari sekitar 400 siswa, yang terletak di San Rafael California, dan ditunjuk sebagai salah satu sekolah teladan SD sudah menerapkan komunitas belajar. Dukungan Pembelajaran Sekolah sebagai komunitas pembelajaran hendaknya memiliki tekad yang bulat mengenai nilai pembelajaran untuk semua. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa belajar sesunguhnya menyenangkan, bahwa semua anggota komunitas memiliki kapasitas untuk belajar, dan setiap orang memiliki kemampuan yang dapat digunakan dan karenanya perlu dihormati. Secara umum, masih banyak sekolah yang berfokus pada isi pembelajaran semata. Dalam sebuah komunitas, pembelajaran seharusnya terfokus pada proses, isi dan hasil.
      PUSAT Ecoliteracy: Fritjof Capra telah mengamati bahwa kurikulum melalui proyek-proyek berorientasi ekologis menurutnya sekolah menjadi kelompok belajar yang baik. Membangun komunitas pembelajaran sesungguhnya mengharuskan sekolah mendefinisikan kembali harapan-harapan guru, orang tua, kepala sekolah dan siswa serta hubungan mereka secara utuh. Dalam kelompok belajar, guru, siswa, administrator, dan orang tua semua saling terkait.

v  Dukungan Guru
Melalui komunitas pembelajaran:
Siswa diberdayakan, menjadi pelajar yang mandiri. Guru dan administrator merupakan pelajar yang committed dengan inkuiri dan refleksi yang berkesinambungan. Mereka adalah pelajar sepanjang hayat yang mengetahui detil pengajaran dan kebutuhan untuk terus memperdalam pengetahuan mereka. Kepala Sekolah adalah pemimpin pembelajaran, menjadi model belajar sepanjang hayat dan membantu pembelajaran anggota komunitas lainnya Orang tua adalah parner pembelajaran. Tercipta lingkungan bekerja berfokus belajar, aktivitas belajar formal dan informal diberi penghargaan yang sama.

v  Dukungan Orang Tua
Di dalam komunitas pembelajaran, orang tua siswa dan anggota komunitas lainnya tidak diperlakukan sebagai pihak luar, melainkan sebagai partisipan penuh. Sekolah perlu mengembangkan strategi untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman orang tua siswa. Bila sekolah ingin menjadi sebuah komunitas, saling berhubungan, berkaitan dan berbagi dengan pemangku kepentingan lainnya, sekolah tidak boleh dihalangi oleh berbagai batas dan aturan-aturan formal yang tidak produktif. Oleh karena itu sekolah perlu:

v  Membangun kesejawatan dengan orang tua siswa
Membangun kesan komunitas di dalam sekolah dengan meruntuhkan batas-batas antara  mata pelajaran dan membangun tim pembelajaran di dalam kelas(classroom community), dan Membangun jaringan dan kesejawatan dengan komunitas lainnya.

v  Dukungan Pemimpin
Kepemimpinan di dalam komunitas pembelajaran adalah pekerjaan yang penting. Bila kepala sekolah adalah pemimpin di dalam belajar, pemimpin lainnya harus ditemukan di semua level komunitas pembelajaran. Di dalam sebuah komunitas pembelajaran, pemimpin berperan sebagai designer, guru dan administrator. Di dalam sebuah komunitas pembelajaran, kepemimpinan, kekuasaan dan otoritas didapatkan melalui, Kapasitas untuk memimpin secara kolaboratif Kualitas kontribusi terhadap budaya dan operasional sekolah, dan Pengetahuan, kebijaksanaan, pengertian dan pengambilan keputusan. Sekolah yang berperan sebagai komunitas pembelajaran memiliki budaya kerjasama, Peningkatan yang signifikan mencari praktek yang lebih baik di dalam dan di luar sekolah Memberikan kontribusi ke praktek sekolah lain dengan membagi gagasan melakukan refleksi kritis dalam situasi terbuka dan saling menghargai Mendiskusikan tujuan, nilai dan praktek sekolah.
Jeanne Casella: Setiap orang merasa diakui. Menurutnya, ada cara-cara untuk membangun komunitas belajar yaitu seperti saling mengenal terlebih dahulu, supaya terciptanya komunitas belajar yang baik, memperkenalkan anggota staf untuk anak-anak. Kami menciptakan agar anak kelas tinggi dan rendah itu dipererat tali persaudaraannya sehingga Para siswa yang lebih muda merasa seperti mereka memiliki saudara yang lebih tua di sekolah, Para siswa yang lebih tua bangga dalam merawat mereka "teman kecil".
Sekolah kami berlogo bintang, karena itu kita selalu memberi penghargaan "Kartu Star" untuk mendorong mereka mejadi lebih bersemangat dan merasa bangga di sekolah mereka, ini bentuk motivasi juga agar anak mempunyai semangat yang tinggi. Dan juga bersikap peduli satu sama lain, dan mengembangkan perasaan positif tentang diri mereka sendiri. Kartu bintang yang diberikan kepada siswa yang melakukan sesuatu sikap perilaku yang diharapkan dan standar akademik, dan terkadang kita ganti dengan memberinya es krim sundae dengan waktu istirahat sekolah atau tambahan. Setiap tahunnya siswa memiliki kesempatan Lobe Bintang Minggu dan dihormati di kelas dan di majelis, memakai lencana khusus. Dan akan terlihat di lembar memo kantor kami.
Dalam menanamkan sikap menjaga lingkungan, Guru di sekolah tersebut menyuruh siswa untuk melestarikan lingkungan yang ada disekolah, dengan cara berkelompok, dan seakan sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai pelajar. Mereka bahkan harus memberikan referensi dan menandatangani kontrak setuju untuk memenuhi tanggung jawab pekerjaannya. Dalam system ini anak-anak merasa diberdayakan dan mereka juga memperoleh keterampilan lebih.
Kelompok belajar diluar adalah bagian dari kurikulum di mana anak-anak belajar tentang dunia, mulai dari di mana mereka berada. Anak-anak biasanya diberikan terlalu sedikit kesempatan untuk mengamati dan berinteraksi dengan satwa liar. Maka dri itu kami ingin membantu anak-anak membangun etika lingkungan yang kuat, sehingga mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang menghargai dan merawat bumi. Menurut Kaitlyn james.silveira tujuan kami mengadakan strategi ini agar menanamkan rasa tempat dan kepemilikan, harga diri, dan tanggung jawab pada siswa, mengajar dan mempraktekkan prinsip-prinsip ekologi, meningkatkan kesadaran lingkungan anak-anak dan mengintegrasikan materi pelajaran seperti sains, matematika.
Cara guru merasa bahwa mereka adalah bagian dari komunitas belajar yaitu dengan menggunakan model kepemimpinan bersama, meminta nasihat guru, dan saya mendengarkan pendapat mereka. Dan masyarakat juga perlu tahu seberapa pentingnya peranan guru.
      Salah satu inovasi yang paling penting, adalah program keliling guru pengganti yang meliput kelas selama dua jam, dua kali sebulan, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama para guru.
            Tidak seperti sekolah menengah dan guru SMA, guru SD tidak memiliki periode persiapan dibangun ke dalam jadwal harian mereka. Mereka sering diminta untuk melakukan hal-hal setelah mengajar sekolah, pada waktu mereka beristirahat. Guru dapat merasa kewalahan dengan persyaratan kurikulum dan merasa bahwa proyek pembelajaran luar adalah beban tambahan. Hal ini diperlukan proyek baru untuk membantu memenuhi standar belajar dan persyaratan kurikulum. Pusat Ecoliteracy memungkinkan kita untuk memulai tahun ini dengan perencanaan mundur. Sebelum dimulai, kami mengirim dua guru ke pelatihan untuk lebih memahami, yang kemudian mereka mengajarkan kepada seluruh staf selama satu tahun, sehingga kurikulum kami jauh lebih terintegrasi sekarang, turun ke penerapan keterampilan matematika dengan pembacaan suhu, karya ini adalah sesuatu yang anak-anak akan ingat ketika mereka berbicara tentang kelas dua. Tidak geometri yang mereka pelajari atau IPS melaporkan mereka menulis. Ini adalah apa yang mereka akan ingat. Itulah yang membuatnya begitu berharga.

v  Membangun Sekolah Sebagai Sebuah Komunitas Pembelajaran
Tantangan utama yang dihadapi sekolah sesungguhnya berasal dari warganya sendiri.  Agar sekolah dapat menjadi sebuah komunitas pembelajaran, diperlukan waktu untuk berdiskusi secara terbuka. Diskusi tentang perubahan pendidikan yang lebih luas dan pembelajaran hendaknya bergerak naik dan turun. Adalah penting bagi seluruh stakeholder untuk memikirkan apa yang terjadi, menyepakati prinsip-prinsip kerjasama dan memanfaatkan praktek yang sudah ada untuk tumbuh. Tidak ada satu cara terbaik untuk membangun sebuah komunitas pembelajaran. Setiap sekolah hendaknya meramu sendiri strategi yang terbaik bagi konteks sekolah bersangkutan


v  Manfaat dari sebuah komunitas pembelajaran antara lain:
Memberikan kesempatan kepada guru untuk meningkatkan pengajaran mereka  mendorong siswa, guru dan orang tua untuk bekerja sama menyediakan informasi dan pembelajaran kepada semua stakeholder, meningkatkan kualitas dan kedalaman berpikir, mendorong proses inkuiri dimana komunitas belajar bersama, membangun keterampilan untuk mengelola perubahan, menghubungkan sekolah dengan lingkungan yang lebih luas, menciptakan kaitan dan integrasi mata pelajaran di dalam kurikulum, menggunakan hasil assesmen yang menunjukkan bahwa siswa mengetui dan dapat melakukannya terus menerus, memeriksa apakah perkataan sesuai dengan perbuatan, menekankan pentingnya tempat untuk belajar, melaksanakan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan individu dan system, mendorong peningkatkan melalui program pengembangan, memeriksa kembali pandangan tentang pelaksanaan belajar-mengajar.

2.4. Cara Berpikir  Dapat Merubah Segalanya
Dari hal ini bahwa peran orang tua itu wajib membantu anaknya, dan mengetahui apa yang anaknya kehendak yang dilakukan secara fositif.
Dalam hal ini juga menurut James Baldwin pernah berkata, "Anak-anak  sangat baik mendengarkan orang tua mereka, tetapi mereka tidak pernah gagal untuk meniru mereka.penjelasan ini dia menjelaskan kepada murid-muridnya.
Menurut James Baldwin " Kami hanya memiliki enam jam sehari dengan siswa kami. Waktu sangat berharga. Kita perlu memastikan bahwa segala sesuatu yang kita lakukan adalah penting. Saya selalu mengungkapkan pendapat atau ide-ide dalam kotak guru, dan kadang-kadang kegembiraan saya adalah menular. Beliau  berbicara kepada siswa tentang apa yang mereka lakukan  . Semua orang tahu beliau sangat peduli terhadap lingkungan, karena mereka melihat beliau mengurus tanaman di halaman atau mencoba untuk menemukan sumber untuk daur ulang sampah untuk setiap kelas. Mereka tahu aku menghabiskan akhir pekan waktu hibah menulis untuk proyek-proyek tertentu. Menurut Beliau , Orangtua layak menghadapi  kesabaran, toleransi, dan kebaikan. Kita kadang-kadang melihat hal-hal yang berbeda, tapi Beliau  sudah belajar untuk memperhatikan permintaan mereka, pertanyaan, dan kekhawatiran mereka.
Ketika mereka bertemu dengan guru secara informal atau perbedaan-perbedaannya, orang tua merasa diterima dan dihargai. Beliau  mengundang Orang tua mereka untuk mengirim surat atau membuat berita untuk guru.sebab pada  Asosiasi mengajak para guru untuk menyajikan informasi kurikulum.

v  Dalam hal ini peran orang tua ini menjuluki kedalam kurikulum yaitu diantaranya :
·         kurikulum terstruktur sekitar pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sebuah 'proyek bermakna dan seringkali kompleks dunia nyata.
·         pelayanan kepada masyarakat sosial dan lingkungan setempat.
·         Sebuah tingkat tinggi inisiatif siswa, kepemimpinan. dan partisipasi dalam mendefinisikan, dan mengelola proyek untuk mengatasinya.
·         Belajar di mana hasilnya tidak ditentukan atau sepenuhnya akan mendapatkan hasil yang tidak mengecewakan.
·         Guru sebagai sumber daya pengetahuan.
·         Perhatian terhadap keterampilan seperti pengaturan, mengelola waktu, pemecahan masalah dan bekerja dengan orang lain.
Beliau  mensurpai  orang tua setiap dua tahun untuk mengetahui bagaimana beliau melakukan dan apa yang kita butuhkan untuk bekerja. Orang tua mereka  sangat hadir. aktif, dan penting untuk kehidupan sekolah mereka , Orangtua bekerja pada hal ini untuk, membantu merencanakan acara penggalangan dana, dan menyumbangkan waktu mereka untuk membantu. anak-anak kesempatan untuk Memimpin orang tua mereka melalui lingkungan dan mengajarkan kita apa yang kita tidak tahu menjadi tau.
Dengan hai ini beliau membuat proyek jerami,yang pernah Beliau lakukan untuk beberapa peristiwa lain yang menunjukkan bahwa mereka benar-benar memahami konsep seperti siklus atau bahwa mereka tahu cukup untuk mengajari orang tua mereka tentang ekosistem, dan Beliau melihat antusiasme mereka untuk berbagi apa yang telah mereka pelajari, maka Beliau  tahu bahwa apa yang kita lakukan awal dari belajar dan bekerja.

v  Kaitan Antara Suatu Penelitian Ilmiah Dengan Pendidikan
Untuk siswa kelas empat, pembelajaran akan mulai untuk membahas tentang ekologi alam. Dalam pembelajaran ini akan membahas tentang bagaimana cara untuk melestarikan ekologi alam. Beberapa cara yang akan dibahas yaitu sebagai berikut. Melakukan 4 proyek yang bertuiuan untuk membantu melestarikan spesies yang ada di alam, seperti kondisi ekologi alami udang, sapi, pepohonan, dan sungai.  Yang akan berkaitan atau berhubungan dengan ekologi sosial sekolah, ekonomi pertanian, politik, dan resolusi konflik. Proyek ini akhirnya berkembang menjadi proyek yang sangat rumit tetapi akan menghasilkan suatu hasil yang baik. Proyek ini berupa jaringan guru yang melibatkan partisipasi dari siswa, orang tua, peternak, orang-orang yang sudah menekuni dunia bisnis, lembaga-lembaga publik, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan yayasan. Sekitar tiga ribu siswa berpartisipasi dalam proyek-proyek tahunan ini dari pedesaan hingga perkotaan yang dimulai dari pemulihan pinggiran sungai, serangga dan pemantauan burung.
            Proyek tahun pertama tidak hanya dengan melakukan satu kegiatan saja, tetapi para siswa kelas empat menulis surat kepada pejabat pemerintah, ditujukan untuk mengadakan konferensi pendidikan atau seminar. Selain itu ada pula kegiatan wirausaha siswa dengan menjual baju yang bertemakan "Shrimp Club" atau “Kelompok Pecinta Udang”, mengadakan liputan media yang berhubungan dengan kegiatan tersebut, membuat lukisan dengan menggunakan cat dinding raksasa yang menggambarkan udang 6 kaki panjang yang ditampilkan di pelabuhajn kapal lokal. Mereka memenangkan penghargaan sebagai proyek lingkungan pada tahun 1993 dan meningkatkan perlindungan udang sebanyak $ 32.500 dari mereka telah memenangkan hadiah menjadi total $ 100.000 yang semua itu diajukan oleh siswa.
            Proyek udang ini menjadi sorotan utama bagi semua kalangan untuk berpartisipasi aktif  dalam melestarikan ekologi alam. Dalam proyek udang ini berkaitan dengan dunia pendidikan dimana di ibaratkan bahwa proyek udang adalah model ideal untuk kurikulum yang terintegrasi, menurut Fritjof Capra. Karena mengandung makna bahwa proses pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah selalu dikaitkan atau mengangkat tema dari lingkungan di sekitar peserta didik agar memicu semangat peserta didik dalam belajar dan mengembangkan nilai-nilai ekologis dari pengalaman langsung.
            Seorang direktur eksekutif The Bay Institute of San Francisco yang bernama Davis pada  tahun 1981 menghibahkan sebagian hartanya yang bertujuan untuk mempromosikan proyek dengan melihat perspektif ekosistem teluk. Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara melakukan penelitian ilmiah yang melibatkan sekolah-sekolah local. Dalam penelitian ini mengundang siswa-siswa yang telah berhasil dalam proyek udang dan menawarkan untuk bekerja sama memperluas proyek udang. Dari sinilah proyek STRAW lahir yang merupakan proyek bersama antara The Bay Institute dan Pusat Ecoliteracy. Dipimpin oleh Laurette Rogers sebagai direktur.

v  Pemulihan atau Perbaikan Daerah Perkotaan
Laurette Rogers menyarankan untuk melakukan perubahan di daerah kota yang sudah   banyak tercemar oleh polusi dan sudah jarang ditemukannya lahan tanah yang kosong dan subur. Perubahan ini dilakukan bertujuan untuk melestarikan atau menyelamatkan keadaan kota dari berbagai polusi. Seperti mengadakan taman kota, penanaman berbagai macam pohon dan lain-lain. Perubahan ini tentu menjadi kewajiban seluruh masyarakat tanpa memandang status sosial, terutama bagi guru untuk mengajarkan kepada peserta didik.
            Menurut Lewis, proyek perubahan untuk perkotaan ini memiliki dampak yang positif bagi peserta didik agar mereka memiliki sikap terbiasa untuk selalu menjaga lingkungan, sehingga akan tercermin hidup yang sehat.
v  The STRAW Network
Dalam proyek ini pun diintegrasikan kedalam proses belajar mengajar peserta didik yang   dimaksudkan untuk meningkatkan budaya seluruh sekolah diantaranya yaitu selalu hidup sehat dan selalu menjaga lingkungan sekitar.
            The Bay Institute bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang meliputi seluruh  kegiatan administrasi, koordinasi, penjangkauan dan membantu dalam penggalangan dana. Dimana dana tersebut diperoleh dari Departemen Pendidikan, Yayasan Margasatwa dan Perikanan, dan Badan Pengawas Sumber Daya Air. Proyek ini dikonsentrasikan untuk mengintegrasikan kedalam pengajaran di sekolah. Dengan kata lain, peserta didik tidak hanya belajar di kelas saja, tetapi mereka dapat menggambarkan keadaan di lingkungan luar atau alam sekitar dengan cara mengamati langsung. Proyek ini pula dilihat sebagai inspirasi untuk guru dalam menjalankan kewajibannya sebagai pengajar yang dapat berbagi pendapat atau pikiran dengan seluruh peserta didiknya. Menurut Fritjof Capra, hal ini dapat membantu guru dalam menentukan desain kurikulum pendidikan yang tepat agar peserta didik mampu melakukan proses belajar dengan baik dan memiliki hasil yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Guru tidak hanya sekedar memberikan pelajaran kepada peserta didik, tetapi guru pun harus berusaha agar mendapatkan dukungan dari kepala sekolah dengan desain atau metode pengajaran yang akan dilakukan dan mampu mengambil resiko dari apa yang telah dilakukan. Sehingga dalam menghadapi berbagai masalah guru itu mampu menyelesaikannya dengan baik. Jika guru memiliki sikap dan sifat seperti yang telah dijabarkan diatas, maka guru tersebut dapat dikatakan sebagai guru professional tanpa melihat jabatan yang dimilikinya.

2.5       Makanan Yang Bergizi Dapat Meningkatkan Kecerdasan Anak
v  Michael Ableman
            Michael Ableman dalam tulisannya "deep soulful nourishment" yang didasarkan pada  hubungan lokal, biologi, interpersonal, dan ekologi. Buku ini mengandung beberapa hal yang berkaitan dengan mendidik dan pertanian menurut model industri, perbedaan antara mengajar dan belajar, pengakuan bahwa peserta didik tidak memiliki kemampuan yang sama dan betapa pentingnya belajar melalui pengamatan. Beliau menyajikan hal tersebut dengan cara yang sangat pribadi bukan sebagai abstraksi atau resep, tetapi sebagai laporan dari kehidupan hidup dengan mata terbuka dan hati yang terbuka.
            Ableman adalah seorang petani, penulis, fotografer, organizer, dan pendidik yang luar  biasa. Beliau mendirikan dan mengarahkan Pusat Perkotaan Pertanian di Fairview Gardens di Santa Barbara, sebuah peternakan pekerja perkotaan dan pusat pendidikan masyarakat nirlaba yang salah satu model negara yang paling penting dan sukses untuk pertanian perkotaan dan untuk pelestarian lahan pertanian. Selama lebih dari dua puluh tahun, beliau itu telah mengilhami ribuan siswa untuk meningkatkan produk organik dan cara mengatur metode alternatif untuk membeli makanan.
            Di bawah kepemimpinan Ableman 's pertanian diselamatkan dan disesuaikan dengan  perkembangan zaman. Dan menjadi awal suatu perbaikan pertanian yang paling inovatif dan aktif di negara itu. Beliau selalu mengingatkan bahwa hasil pertanian itu sangat berguna untuk semua orang, karena hasil pertanian seperti sayur-sayuran dan buah-buahan memiliki banyak manfaat, selain untuk kesehatan juga berguna untuk meningkatkan kecerdasan anak jika terus mengkonsumsi makanan yang bergizi.
            Pada tahun 1984 beliau mampu melakukan perjalanan ke Gina, di mana ia mengamati  sisa-sisa dari sistem pertanian tradisional yang didalamnya terdapat masyarakat yang masih memiliki kehidupan yang primitive. Pengalaman ini mengilhami dia untuk melakukan perjalanan di seluruh dunia untuk mengalami budaya lain. Sehingga beliau menjadi petani yang inovatif dan aktif di seluruh Amerika Utara.
            Ableman telah menjadi seorang petani selama dua puluh lima tahun. Beliau telah  menghabiskan banyak waktu dan lebih lama dalam dunia pendidikan sebagai mahasiswa dan sebagai orangtua, mengajarkan magang kepada orang-orang muda yang mengunjungi beliau Selama waktu itu, beliau telah menemukan beberapa kesamaan yang menakjubkan antara pertanian dan pendidikan, baik dalam versi industri maupun dalam pandangan sempit. Beliau ingin mendedikasikan dirinya untuk mendukung kahidupan di dunia ini agar menjadi lebih baik.
            Setelah sekian lama beliau menjadi petani, beliau tidak selalu puas dengan apa yang telah  beliau kerjakan, akan tetapi selalu muncul berbagai pertanyaan yang selalu ingin mengetahui jawabannya. Karena seiring berkembangnya zaman tentu akan selalu terjadi perubahan.
            Namun, tidak peduli berapa lama seseorang telah bertani, sulit untuk menyingkirkan sifat  yang kita miliki, bahwa hidup itu tidak hanya diisi oleh pengalaman yang sulit saja, tetapi harus  dikembangkan agar menjadi suatu hasil yang lebih baik dari pengalaman sebelumnya. Dan sekeras apa pun kita merubah sifat untuk melakukan perubahan itu, tentu tidak akan sempurna karena sifat asli seseorang akan sulit dihilangkan.
            Ableman percaya bahwa apa pun keberhasilan dan keterampilan yang beliau miliki  sebagai seorang petani itu tidak lepas dari melihat dan belajar dari apa pun yang beliau temui. Beliau sudah mendengar banyak pembicaraan atau permasalahan tentang pendidikan akhir-akhir ini, mulai dari pejabat pemerintah, wartawan, bintang film, kandidat politik. Mereka tampaknya menjadi sorotan utama dalam permasalahan yang selalu terjadi. Tetapi apa kata "pendidikan" benar-benar berarti, dan berapa banyak dari mereka yang memiliki "keahlian" yang dihasilkan dari sekolah mereka.
            Beliau menempuh pendidikan di sekolah umum di negara bagian Delaware. SMP beliau   adalah seperti sebuah penjara dengan dinding blok, lantai semen, jeruji besi pada jendela, dan suasana lebih seperti fasilitas penampungan yang dijaga ketat daripada tempat untuk pengasuhan, pendidikan, dan inspirasi. Pendidikan beliau selama bertahun-tahun tidak ada hubungannya dengan matematika atau studi bahasa Inggris atau sosial. Tetapi pendidikan yang beliau dapatkan itu tentang bertahan hidup.
            Ableman memutuskan sejak awal bahwa jika ini adalah pendidikan, beliau tidak ingin  ada hubungannya dengan itu. Beliau berhenti sebelum menyelesaikan sekolah menengah, dan tidak pernah pergi ke perguruan tinggi. Meskipun tidak memegang derajat, gelar, jabatan. Tetapi beliau telah menulis tiga buku, dan menyampaikan pelajaran di banyak universitas dan lembaga-lembaga pendidikan. Sehingga beliau menjadi seorang peternak, pengajar, dan menganggap bahwa diri beliau cukup berpendidikan meskipun bukan karena sekolah yang beliau alami.
            Seseorang yang mempunyai cita-cita yang belum tercapai yang memberikan kesempatan  kepada anaknya untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan ibunya, yaitu mengembangkan ilmu yang diperolehnya selama ia belajar diluar maupun didalam negeri. Dengan bekal pengalaman dari masa kanak-kanaknya sampai sekarang ia menurunkan ilmunya kepada anaknya agar anaknya mampu menciptakan sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat, sehingga anaknya mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan berbagi ilmu nya terutama para petani. Dengan dibekali ilmu tersebut para petani mampu menghasilkan panen yang berkualitas karena mereka mengetahui bagaimna cara bercocok tanam yang baik.
Dengan adanya hubungan tersebut, maka akan terjalin kerjasama yang saling menguntungkan. dimana mereka akan bahu membahu untuk menciptakan suatu produk dari apa yang mereka hasilkan. Contohnya dengan berkebun apel, bukan apel saja yang bisa dijual tetapi dari apel tersebut bisa dibuat berbagai macam produk.















BAB III
PENUTUP
v  KESIMPULAN
Alasan bahwa lembaga melakukan perubahan adalah perlunya membangun hubungan.  Meskipun saat itu sering tidak diperhitungkan baik buruknya dan dipandang sebelah mata oleh mereka yang ingin mendapatkan perubahan tanpa adanya kerja keras dalam membangun hubungan itu. Smith menjelaskan bagaimana ia mendapatkan kepercayaan sekolah untuk membangun hubungan dan komunitas sekolah untuk tahap perubahan. Jika kita bekerja sama dan menetapkan tujuan untuk membangun perubahan sikap bagi para siswa dan guru di lingkungan sekolah itu, dan memiliki pengetahuan tentang itu, kita bisa mengubah sekolah. Sebuah kunci untuk membangun perubahan menuju pada kesuksesan ialah tidak memaksa orang untuk melakukan sesuatu yang mereka tidak ingin lakukan.
Program pembentukan dan pengembangan kurikulum dapat efektif apabila bergantung  dan membentuk koordinasi dengan para guru dan para staff yang baik bertugas sebagai fasilitas maupun sebagai penentu pengambil keputusan yang diambil secara demokrasi sesuai dengan adanya reformasi yang dipandang positif.
Kelengkapan sarana dan prasarana disekolah untuk memberdayakan dan  mengembangkan bakat dan ide-ide para pelajar perlu adanya wadah dan sarana studyclub (kelompok belajar) disekolah. Dengan adanya kelompok belajar ini akan melatih pelajar untuk belajar berfikir dan akhirnya akan terbiasa dan sudah menjadi kebiasaan belajar dan itu merupakan suatu budaya yang tumbuh dan berkembang dilingkungan sekolah-sekolah yang sangat positif bagi para pelajar dan pengajarnya sesuai dengan adanya reformasi.
Adanya reformasi sekolah mengadakan penyesuaian yang baik secara kualitas maupun  kuantitas dikalangan sekolah menengah, yang berperan dan bertanggung jawab sangat ditentukan oleh para guru baik sebagai pengajar maupun pendidik agar tercipta menghasilkan anak didik yang berkulitas.
Membangun Sekolah Sebagai Sebuah Komunitas Pembelajaran. Tantangan utama yang  dihadapi sekolah sesungguhnya berasal dari warganya sendiri. Agar sekolah dapat menjadi sebuah komunitas pembelajaran, diperlukan waktu untuk berdiskusi secara terbuka. Diskusi tentang perubahan pendidikan yang lebih luas dan pembelajaran hendaknya bergerak naik dan turun.
Menurut Lewis, proyek perubahan untuk perkotaan ini memiliki dampak yang positif bagi peserta didik agar mereka memiliki sikap terbiasa untuk selalu menjaga lingkungan, sehingga akan tercermin hidup yang sehat. Peserta didik tidak hanya belajar di kelas saja, tetapi mereka dapat menggambarkan keadaan di lingkungan luar atau alam sekitar dengan cara mengamati langsung. Proyek ini pula dilihat sebagai inspirasi untuk guru dalam menjalankan kewajibannya sebagai pengajar yang dapat berbagi pendapat atau pikiran dengan seluruh peserta didiknya. Dalam suatu proyek atau suatu penelitian ilmiah diintegrasikan kedalam proses belajar mengajar peserta didik yang dimaksudkan untuk meningkatkan budaya seluruh sekolah diantaranya yaitu selalu hidup sehat dan selalu menjaga lingkungan sekitar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar